Menjual Sapi Qurban Jakarta
Bali adalah daerah yg ideal utk pengembangan Agribisnis Sapi Bali sendiri, lantaran didukung oleh sekian banyak perihal antara lain :
Dukungan Suberdaya Alam : agro-ekosistem didominasi oleh lahan kering termasuk juga padang penggembalaan. Padang rumput yg mencukupi, belum lagi potensi limbah tanaman pangan, dedak padi & jagung yang merupakan sumber pakan penguat serta lebih dari lumayan, bahkan tidak sedikit diantarpulaukan.
Dukungan Sumberdaya Ternak : dalam perjalanan disaat nyaris satu abad sapi Bali konsisten eksist.
Dukungan Sumberdaya Manusia : dengan cara tradisional ternak yakni bidang yg tak terpisahkan dari system bisnis tani yg tak terpisahkan bersama kehidupan petani. Tabiat seperti ini tak lepas dari maksud petani memelihara sapi yakni sbg tabungan (yg paling penting), juga sebagai tenaga kerja pengolahan lahan, sbg sumber bayaran utk keperluan sehari-hari, buat anggaran naik haji & juga sebagai sumber upah setengah tahunan (penggemukan) juga alasan-alasan lain.
Dukungan Ketersediaan Tehnologi : tehnologi utk mensupport pengembangan agribisnis sapi Bali pass sedia, baik utk pembibitan ataupun penggemukan, baik berupa paket tehnologi ataupun komponen technologi.
Permintaan Pasar :
pasar buat sapi amat sangat baik, permintaan dari dalam ataupun dari luar negara tetap meningkat. Pemotongan ternak yg tertulis selagi sepuluh th terakhir menunjukkan peningkatan.
Peternakan Rakyat : sifat dari pemeliharaan ternak sapi di Indonesia terhadap rata rata & di Bali kepada khususnya yakni peternakan rakyat yg bersifat business sambilan, dgn kepemilikan rata rata 2 ekor/orang.
Pilih BAKALAN
Pilih bakalan yg pas utk digemukkan ialah langkah awal yg amat sangat tentukan bagi kesuksesan
business penggemukan sapi. Sekian Banyak kriteria sapi bakalan yaitu :
Sapi jantan,
Usia > 2,5 th(Minimal Gigi Terus 2 Pasang),
Memenuhi tanda sapi Bali Normal,
Sehat/tidak sakit, slow,tak enteng terperanjat & tak liar,
Tak cacat,
Tulang/rangka gede,
Kepala pendek/persegi,
Leher pendek,
Kurus tetapi sehat (tak sakit),
Bakal lebih baik jikalau mengetahui Bapaknya (dari keturunan yg baik),
Nafsu makan tinggi.
PENDUGAAN Usia
Utk mengetahui usia sapi mampu memakai pendekatan perubahaan gigi. Terhadap prinsipnya taksiran usia dgn metode gigi sapi yaitu mempertimbangkan pertumbuhan, penggantian & keausan gigi sapi. Pertumbuhan gigi sapi sendiri terbagi tiga musim adalah masa gigi susu, masa penggantian gigi susu jadi gigi terus pun musim keausan gigi masihlah.
Sapi yg mempunyai gigi susu seluruh terhadap rahang bawah, memiliki umur lebih kurang 1 th
Sapi yg mempunyai gigi masihlah sepasang terhadap rahang bawah memiliki umur lebih kurang 1-1,5 th
Sapi yg mempunyai gigi masih dua pasang kepada rahang bawah memiliki umur lebih kurang 2-2,5 thn
Sapi yg mempunyai gigi masihlah tiga pasang terhadap rahang bawah memiliki umur lebih kurang 3-3,5 th
Sapi yg mempunyai gigi terus empat pasang terhadap rahang bawah memiliki umur kira kira 4 th
Sapi yg mempunyai gigi terus telah aus seluruhnya kepada rahang bawah memiliki umur di atas 4 thn.
MANAGEMEN PAKAN
Penyediaan
Paling dianjurkan yaitu menanam. Salah satu teknologinya merupakan dgn System Tiga Strata (3S) merupakan :
Strata Mula-mula : bersama menanam rumput-rumputan (Rumput Setaria, Rumput Raja, Rumput Gajah & lain-lain, & legume merambat/legume herba (Arachis, Centro, Clitoria & lain lain). Dimanfaatkan utk penyediaan pakan masa hujan (Desember - Mei).
Strata Ke-2 : bersama menanam hijauan semak atau pohon mungil seperti Gamal, Lamtoro, Turi, Banten, Kelor & lain-lain. Diperlukan utk pakan di periode pertengahan (Juni - September).
Strata Ke3 : dgn menanam hijauan pohon seperti Nangka, Waru, Beringin & lain-lain. Dimanfaatkan terhadap puncak masa kemarau (Oktober-November).
Menggunakan limbah pertanian (Jerami, berangkasan kulit kacang-kacangan dll), limbah industri (dedak padi, ampas tahu, bungkil kelapa dll).
Mengawetkan : Dalam wujud kering (Hay) & wujud segar (Silase).
Sumber gizi atau nutrisi yg dibutuhkan ternak bersumber dari : Hijauan (rumput, legum, daun-daunan), limbah tanaman (jerami), limbah industri (dedak padi, ampas tahu, bungkil kelapa), ransum jadi/pabrik
Kategori Rumput buat Pakan di Masa Hujan
Setaria Clitoria
Type Semak atau Pohon Mungil utk Pakan di Periode Pertengahan
[Turi] Gamal
Kelor Lamtoro
Keperluan Pakan (Nutrisi)
Kandungan Protein Kasar (PK) terhadap pakan utk sapi yg digemukkan kira kira 10 persen dari komposisi pakan, & Energi seputar 50% dari Bahan Kering pakan.
Pemberian
Macamnya (rumput- rumputan, daunan, kacang-kacangan, konsentrat, pakan tambahan/suplemen,probiotik ) Kandungan Protein pakan kurang lebih 10%, diperoleh dari Hijauan (Gamal,Rumput Gajah,dll), makanan Penguat seperti dedak,ampas tahu,dll.
jumlahnya(Hijauan minimal 10 - 15 prosen dari Berat Tubuh (BB) + Pakan penguat 1-2% BB + Pakan Tambahan/probiotik/UMB).
Porsi Rumput : Legum = 60 : 40 prosen atau 75 : 25 persen tergantung dari ketersediaan legum. Artinya jika berat tubuh awal 200 kg, perkiraan kepentingan hijauan 10 -15 persen dari BB, Kepentingan PAKAN (NUTRISI) PEMBERIAN Tehnologi Penggemukan sapi Bali FEATI-BPTP NTB 11 sehingga digunakan 20 - 30 kg hijauan terdiri dari 12 - 18 kg rumput + 8 - 12 kg legum/ekor/hari atau 15 - 22,5 kg rumput + 5 - 7,5 kg legum/ekor/hari.
Pemberian pakan pelengkap (probiotik, sumber Mineral/Urea Molases Blok/Urea Mineral Molases Blok) tergantung tipe produknya. Utk sekian banyak merek probiotik rata-rata pass bersama 1 sendok makan per ekor per hri.
Frequensi pemberian, semakin tidak jarang semakin baik (2 - 3 kali sehari semalam). Hindari pemberian sekaligus lantaran dapat tidak sedikit tersisa/terbuang.
Pengawetan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
Pengawetan yg sanggup dilakukan & bisa saja mampu diadopsi oleh petanipeternak yaitu pelaksanaan silase & pelaksanaan hay.
Pengerjaan Silase